
BSIP Sulteng Melakukan Identifikasi Standar Instrumen Bawang Goreng Lokal Palu
Identifikasi standar instrumen pertanian (SIP) merupakan suatu proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi guna memahami permasalahan yang ada dan menemukan solusi yang tepat dalam pengembangan pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan bertujuan untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi kebutuhan standar instrumen pertanian spesifik lokasi khususnya untuk komoditas Bawang Merah Lokal Palu. Prosedur identifikasi standar instrumen ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif, melalui survei lapangan dan wawancara dengan pelaku usaha, masyarakat petani bawang lokal Palu dan pengambil kebijakan, serta pengumpulan data dari sumber-sumber yang relevan.
Identifikasi dilakukan di beberapa IKM dan petani bawang yang ada di Kota Palu, Sigi dan Donggala. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang terangkum dalam dokumen persyaratan teknis minimum (PTM) tentang SIP Komoditas Bawang Merah Lokal Palu khususnya untuk proses budidayanya. Olehnya itu pada Jumat, 18 Agustus 2023 dilakukan pengambilan data awal dari pelaku usaha bawang goreng di Kota Palu, salah satunya IKM Bawang Goreng “Mbok Sri” yang telah memperoleh Sertifikat SNI dari BSN sejak tahun 2018, dan telah dilakukan pembaharuan tahun 2022. IKM ini telah menerapkan pemenuhan terhadap persyaratan standar SNI nomor 7713-2013 tentang bawang merah goreng.
Penyuluh BPSIP Sulawesi Tengah (Dr. Herawati, SP., M.Si dan Sri Kayatin, SP) yang melakukan identifikasi di IKM Bawang Goreng “Mbok Sri” memperoleh data untuk petani bawang yang mensuplay bahan baku bawang goreng lokal Palu yang tentunya memiliki keunikan khas yang tidak diperoleh di tempat lain.
Pasangan Ibu Andriyanti dan Bapak Suwarno, merupakan owner Bawang Goreng “Mbok Sri” generasi kedua ini, menyampaikan proses memperoleh sertifikat SNI dari awal hingga akhir, di mana prosesnya kurang lebih satu tahun lamanya. Namun, dengan adanya sertifikat SNI ini memberikan nilai tambah ataupun manfaat yang sampai sekarang dapat dirasakan hasilnya, untuk konsumen selain peningkatan kualitas produk yang terjamin mutunya, juga manfaat yang dirasakan produsen. Salah satunya yaitu peningkatan produksi karena omset penjualan naik. Produk dengan kualitas mutu terjamin dapat mudah memperoleh kepercayaan dari konsumen, sehingga memperluas jejaring pasar baik offline maupun online. Dengan adanya SNI yang tercantum pada produk ini juga dapat meningkatkan harga jual produk jelas Suwarno penuh semangat sembari menemani tim untuk melihat rumah penyimpanan bahan baku dan rumah produksi bawang goreng “Mbok Sri”.
Selain melakukan identifikasi pada pelaku usaha, juga dilakukan identifikasi di sektor hulu atau petani, di mana sebagian besar merasakan produksi hasil yang semakin berkurangnya hasil produksi dari satu musim tanam ke musim tanam berikutnya, akibat kurangnya unsur hara yang terkandung di lahan bawang goreng. Ke depan petani memohon untuk dapat didampingi dalam proses budidaya bawang merah lokal palu sesuai standar, sehingga panen bawangnya dapat meningkat, dan juga dapat meningkatkan pendapatan usahataninya. (SK/Af)